Paradigma Baru; Ijtihad Senator Menata Arsitektur Demokrasi
Demokrasi Indonesia tengah mengalami erosi, indikatornya dapat dilihat dari adanya revisi UU KPK 2019, Pengesahan UU Cipta Kerja 2020, hingga keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah syarat calon usia presiden dan wakil presiden yang makin memperburuk kepercayaan publik terhadap pemerintah. Namu, dalam konteks ini DPD RI terlihat menjadi salah satu lembaga negara yang mengoptimalkan perannya dengan fungsi konstitusionalnya. DPD sebagai representasi daerah dapat berperan aktif dalam fungsi pengawasan dan pengajuan UU yang dapat mendukung kebutuhan ataupun aspirasi daerahnya. Mendorong kebijakan-kebijakan inklusif dan partisipatif. DPD dapat menjadi lokomotif reformasi dalam penguatan otonomi daerah dan memperjuangkan keadilan distributif. Optimalisasi kewenangan menjadi kunci penting dalam upaya memperkuat arsitektur demokrasi yang berkeadilan di Indonesia.
Tamsil Linrung
Tamsil Linrung meniti jalan membangun demokrasi dari arena aktivisme. Tamsil berada di puncak gerakan mahasiswa, didapuk sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ketika represi berada di titik kulminasi. Era dimana suara kritis dibungkam dan hak-hak demokrasi dipasung atas nama stabilitas. Memori sejarah ini membentuk idealisme penulis, mewarnai corak aktivisme dan karir politiknya.
Di sela kesibukan bertugas sebagai anggota parlemen (2004-2024), Tamsil tetap merawat tradisi intelektual melalui tulisan. Selama 5 tahun terakhir saat mengemban tugas di DPD, Tamsil Linrung menulis buku Penguatan DPD RI: Wujudkan DPD Berdaya (2019), Pekik Belum Merdeka Guru Honorer (2021), Kalibrasi Kiblat Bangsa: Seruan Politik Untuk Kemanusiaan (2022), Pesona Desa : Magnet Perubahan dari Ruang Tengah Indonesia (2023).
Buku Paradigma Baru: Ijtihad Senator Menata Arsitektur Demokrasi ini, merupakan buku karya ke dua belas penulis. Selain menulis buku, Tamsil juga produktif menulis di media massa seperti Republika, Media Indonesia, Detik.com, Fajar, Tribun Timur dan lain-lain..